Selasa, 29 Mei 2012

untitle

True Story:
Lagi mellow dan mencoba menulis (baca: mengetik). Dulu aku punya diary. Beberapa. Tapi sekarang gak ada lagi. Karena jaman sekarang banyak hal yang bisa membuat kita jadi 4l4y dan suka pamer, jadi aku ikut terpengaruh. Suka curcol di jejaring sosial dan blog ini ^,^
             Jadi aku akan bercerita,,,,,,

▼▼▼ tertarik?? silahkan buka ▼▼▼


Dulu sekali, ada sebuah buku yang menarik perhatian ku. Bukan buku baru. Namun ada beberapa lembar yang sepertinya meminta ku untuk menulisinya. Jadi aku membeli pensil dan mulai menulis pada buku itu. Buku pertamaku. Awal tulisanku terasa datar. Lama-kelamaan semakin terasa menarik. Dan semakin lama menjadi menjemukan. Akhirnya ku putuskan untuk menutup buku itu dan mencari buku baru untuk ku tulisi.

Beberapa saat aku mencari, hingga rasanya aku ingin membeli buku baru. Namun ternyata aku tak perlu membelinya. Buku itu muncul dengan lembaran yang siap ditulisi. Dan aku mulai menulis. Buku keduaku. Tapi ternyata aku tak sanggup menulis pada buku itu. Aku biarkan hingga buku itu menutup sendiri dan hilang.

Lalu aku putuskan untuk membeli buku baru. Buku ketigaku. Awal yang indah untuk menulis. Dipertengahan tidak ada ide yang bisa ku tuangkan. Aku berpikir keras untuk untuk kembali menulisnya. Namun sangat sulit.

Sampai kemudian aku melihat buku lainnya. Buku yang berisi lembaran menarik untuk ku tulisi. Jadi ku tinggalkan buku lama ku dan mulai menulis pada buku baru itu. Buku keempatku. Lama sekali aku berhasil menulis pada buku itu. Berlembar-lembar kertas habis ku tulisi. Kadang jenuh menghampiri, namun aku masih terus menulis.

Hingga pada suatu hari pensil ku hilang. Aku tidak bisa menulis lagi. Dan aku melupakan buku itu, yang akhirnya ditemukan olah orang lain untuk ditulisi. Saat aku menemukan pensil ku, baru ku sadari buku ku tidak ada padaku. Namun aku enggan mencari buku baru. 

Lama aku terdiam. Buku itu seperti bernyawa, meminta untuk kembali ku tulisi. Tapi halamannya hampir habis. Jadi aku membuat edisi kedua untuk buku itu. Buku yang sama. Anggap saja buku itu menjadi buku kelimaku. Ku tulis dengan penuh semangat sambil menjaga pensil dan buku ku tidak hilang lagi. Buku itu ku sampul dan pensil itu ku simpan dengan hati-hati. Takut kalau ada yang ingin mencurinya. 

Hingga aku tersadar beberapa saat yang lalu. Buku itu telah habis ku tulisi. Tidak ada lagi halaman kosong. Jadi kuputuskan untuk mematahkan pensil ku dan menyembunyikannya di tempat aman.

Mungkin aku lelah dan harus istirahat. Berhenti menulis untuk sementara waktu. Melemaskan jari-jari ku. Mendinginkan pikiran ku. Akan tetapi aku akan membuat peta harta karun. Yang juga akan ku sembunyikan. 

Aku akan mulai menulis lagi jika aku mendapatkan pensil ku yang sudah patah tersambung kembali. Tapi pada buku mana aku akan menulis????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar